Jasa mebel set / furniture set Indonesia

Jasa borong mebel / furniture dan jasa pembuatan kitchen set / dapur set, kamar set, Interior dan dekorasi untuk Kantor, Dinas, Instansi, Toko, Rumah, Hotel, Restaurant dll

Posts Tagged ‘Bahan Mebel’

bahan baku pembuatan Furniture mempengaruhi hasil produksi

Posted by Nurul Hidayat on January 17, 2012

ANEKA FURNITURE INDONESIA
Mitra Furniture Set dan Interior

JeparaJepara yaitu kota yang berada di pesisir utara pulau jawa sangat kaya dengan ragam produk mebel dan juga furniture -nya yang di identikkan dengan Furniture Ukir . Keunikan gaya seni ukir Jepara yang dikreasikan pada sebuah produk mebel tentunya menghasilkan “produk mebel kualitas super” dan mewah. Faktor dalam pemilihan bahan baku untuk memproduksi barang  mebel / furniture merupakan faktor penting yang sangat menentukan kualitas produk mebel. Baik dari segi kekuatan, ketahanan, dan kenyamanan bagi penggunanya.

Seperti diketahui bahwa bahan baku utama untuk produksi Mebel / Furniture adalah berbahan kayu yang berupa kayu log/gelondongan (kayu solid)  maupun kayu olahan seperti Plywood, blockboard, MDF / HDF, Partikel Board dll. Pada pembuatan furniture kayu pada dasarnya tergantung  jenis dan mutu dari kayu olahan yang  dipergunakannya, yang penting dalam pembuatan furniture kayu tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain sebagai berikut :

Bahan baku kayu tidak mempunyai cacat atau tanda potongan dari cabang-cabang yang bisa mengurangi kualitas.
Kayu yang kena serangga, jamur atau bakteri tidak boleh dipergunakan
Ujung-ujung atau sisi-sisi dari bagian-bagian suatu furniture yang menonjol harus ditumpulkan agar tidak membahayakan bagi pemakai.

Sedangkan beberapa jenis kayu yang secara spesifik sering digunakan dalam pembuatan furniture antara lain :
– Kayu Jati
– Kayu Mahoni.
– Kayu Sonokeling
– Kayu Rimba
– Kayu Pinus
– Kayu Meranti
– Kayu Jelutung
– Kayu Karet (dengan proses khusus)
– Kayu Olahan (Plywood, Particle board)
– MDF (Medium Density Fibreboard)
– Dan Kayu lainnya

Selain jenis-jenis kayu tersebut dapat pula digunakan jenis kayu lainnya yang penting jenis kayu tersebut mempunyai sifat-sifat yang harus dapat dipenuhi untuk keperluan pembuatan furniture antara lain :

  1. Mempunyai sifat penampilan permukaan yang bagus (mempunyai sifat dekoratif)
  2. Mempunyai sifat keras/awet (tidak mudah dimakan rayap/serangga)
  3. Mempunyai sifat-sifat struktural yaitu seratnya lurus dan cukup panjang.

Adapun kandungan air yang ada dalam kayu sebagai bahan mebel juga harus diperhatikan, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas/mutu produk furniture yang dapat menimbulkan pengembangan/penyusutan yang tidak teratur, retak-retak/pecah, bengkok/melengkung dan melintir. Apabila furniture tersebut ditempatkan pada kondisi kandungan udara dengan perubahan iklim udara yang cukup tinggi perlu disesuaikan dengan kondisi kayu melalui pengurangan kadar air. Untuk produk furniture kayu kadar air yang aman adalah 0-12 %. Pengurangan kadar air bahan mebel dapat dilakukan melalui proses pengeringan/pengovenan (Kiln Dried).

sumber : ig jepara

Posted in Bahan Almari, Bahan Bangunan, Bahan Furniture, Bahan Interior, bahan Kursi, Bahan Mebel, Bahan Meja, Bahan Rak, Bahan Rumah, budidaya bahan baku furniture, budidaya jati, Fungsi Kayu Jati, Furniture Plywood, Furniture Triplek, Kayu Indonesia, Kayu Jati, Kayu Mebel, Manfaat Jati, mebel interior, persediaan jati | Tagged: , , , , , , | Leave a Comment »

Mebel Furniture Ukir Jepara masih memiliki keunggulan

Posted by Nurul Hidayat on December 27, 2011

ANEKA FURNITURE INDONESIA
Mitra Furniture Set dan Interior

Pengertian mebel / Furniture adalah perabot yang diperlukan, berguna, atau disukai, seperti barang atau benda yang dapat dipindah-pindah sesuai dengan keinginan pemilik , dan digunakan untuk melengkapi rumah, kantor, hotel, vill dsb. Produksi mebel dan kerajinan tangan ukir Jepara masih memiliki dominasi dan keunggulan dalam  sektor furniture di kancah domestik atau Internasional terbukti masih banyaknya peminat “produksi furniture asli Jepara” dari berbagai penjuru nusantara maupun dunia.

Walaupun pembuatan barang – barang furniture / mebel masih tergolong tradisional dan semi manual, hal ini tidak mengurangi karya seni yang ditonjolkan oleh para pembuat furniture dari kota Jepara.

Produk Furniture yang biasa terdapat dipengrajin berupa tempat tidur, meja makan, lemari, kursi tamu, hingga figura.

Kerajinan mebel Ukir asli khas Jepara mempunyai kelebihan dibandingkan dengan mebel – mebel / Furniture buatan kota lain . Kelebihan tersebut berada pada corak ukirnya yang memiliki kekhasan tersendiri dalam desain maupun teknik pembuatan. Kekhasan tersebut tidak lekang dimakan jaman walau timbul para pesaing – pesaing mebel / furniture yang juga membawa ciri ukir tersendiri.

Misalnya Ukir yang berasal dari Kota Kudus yang merupakan kota yang berbatasan langsung dengan Kota Jepara. Tetapi keungggulan produksi dan pemasaran ukir Kudus tidak dapat menyaingi “ukir khas dari Jepara” yang dianggap masih menjadi primadona ukiran di kancah lokal maupun mancanegara, bahkan berkali-kali Malaysia datang dan melakukan Study ke Jepara demi meniru model ukiran dan teknik pembuatan dan itu dilakukan dengan berbagai cara mulai dari menggaet pengrajin maupun mengajak sekolah yang memiliki jurusan teknik kayu di Jepara untuk bertukar pelajar.

Setiap tahunnya para pengrajin mebel / furniture memiliki inovasi-inovasi baru untuk mengembangkan produk seni ukir yang mereka miliki sehingga dapat diminati oleh para konsumen. Di samping itu, perluasan dan intensifikasi terus dilakukan dalam rangka meningkatkan ekspor serta peluasan pasar internasional dengan penganeragaman produk yang mempunyai potensi, serta peningkatan market intelligence untuk memperoleh transportasi pasar luar negeri. dan pemasaran yang dilakukan biasanya mensuply exporter, dikirim langsung ke pelanggan ataupun di kumpulkan di showroom.

Posted in Bahan Almari, Bahan Bangunan, Bahan Furniture, Bahan Interior, bahan Kursi, Bahan Mebel, Bahan Meja, Bahan Rak, Bahan Rumah, Kayu Furniture, Kayu Indonesia, Kayu Jati, Kayu Mebel, Manfaat Jati, mebel interior, Mebel Jati, meningkatkan kualits mebel, pengaruh arsitektur dalam mebel, pengembangan desain mebel, peningkatan mutu mebel furniture, persediaan jati, ukiran jepara warisan Indonesia | Tagged: , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Kayu Jati Demi Mebel Berkualitas

Posted by Nurul Hidayat on December 22, 2011

ANEKA FURNITURE INDONESIA
Mitra Furniture Set dan Interior

Jati yang bahasa binomial disebut ‘Tectona grandis’ merupakan  pohon dengan batang kayu bermutu tinggi. Yang digunakan sebagai bahan baku utama industri mebel, baik pembuatan mebel untuk dalam ruangan (Indoor furniture / Interior) ataupun luar ruangan (Outdoor furniture / Garden furniture) sudah pasti lambat laun tanaman yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 30-40 meter ini akan habis akan habis dikarenakan intensitas produksi mebel dan produksi bahan baku berupa kayu jati ini lebih besar / lebih banyak produksi mebel disamping itu keadaan yang tidak mungkin jika jati akan tumbuh besar dalam hitungan bulan. oleh karena itu, solusi terakhir adalah mencari bahan baku lain seperti triplek /plywood atau bahan lainnya sambil menunggu tanaman tersebut siap untuk dipanen “siap untuk dijadikan bahan baku mebel yang berkualitas”.

Kabupaten Jepara, yang sangat terkenal akan produk mebel ukir nya dan juga barang barang mebel lain yang terkenal dengan bentuk model dan kerapiaan produksi yang memiliki karakter dan nilai jual tinggi hingga kelas export akan tetapi produksi mebel di jepara  mengandalkan bahan baku utama yakni ‘kayu jati’. Meskipun terdapat jenis kayu lainnya seperti mahoni, sonokeling, juga kayu meh. Perajin ukiran jepara lebih memilih bahan kayu jati untuk produk mebel ukirannya karena memiliki sifat kayu yang keras dan tidak mudah pecah saat proses pengukirannya dan juga kualitas dan harga jual yang patut diperhitungkan, karena dalam proses pengerjaan membutuhkan waktu dan tenaga yang sama.

karena kebutuhan akan kayu jati dari tahun ke tahun terus meningkat, pemkab. Jepara terus berupaya mengkampanyekan budaya penanaman pohon jati di ladang hutan gundul atau di lahan lahan kosong yang dimiliki warga. Agar di masa-masa mendatang kebutuhan bahan baku jati terutama untuk industri mebel di Jepara dapat terpenuhi dengan tersedianya bahan baku yang berkualitas.

Setiap tahunnya, tak kurang dari 1.000 bibit pohon jati ditanam pada ladang hutan gundul di daerah pelosok Jepara dan ini merupakan asset dan modal berharga untuk kelangsungan mebel Jepara dan mebel Indonesia di masa yang akan datang.

Sumber : Ig Jepara

Posted in Bahan Almari, Bahan Bangunan, Bahan Furniture, Bahan Interior, bahan Kursi, Bahan Mebel, Bahan Meja, Bahan Rak, Bahan Rumah, budidaya bahan baku furniture, budidaya jati, Kayu Furniture, Kayu Indonesia, Kayu Jati, Kayu Mebel, Manfaat Jati, Mebel Jati, persediaan jati | Tagged: , , , , , , , | Leave a Comment »

Plywood Sebagai Bahan Furniture Interior

Posted by Nurul Hidayat on November 15, 2011

ANEKA FURNITURE INDONESIA
Mitra Furniture Set dan Interior

Plywood atau yang biasa disebut tripleks adalah jenis papan yang telah melalui proses dalam pembuatannya yang bisa disebut dengan papan pabrikan dan terdiri dari beberapa veneer kayu atau lapisan kayu dan direkatkan. Plywood adalah salah satu jenis produk kayu olahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan Furniture, dan bahan interior seperti  “Kitchen Set /Dapur Set, Kamar Set dan barang furniture lain seperti Tempat Tidur, Lemari, Meja, Box, Partisi Ruangan, Plafon, Meja Counter / Meja Receptionist, bilik Warnet dll”. Plywood memiliki sifat fleksibel/lentur, murah, mudah dibentuk, dan bisa didaur ulang, serta tidak rumit. Plywood biasanya digunakan untuk menggantikan penggunaan kayu solid karena lebih tahan retak, susut, atau bengkok.

Agar menghasilkan produk yang kuat  biasanya lapisan plywood (Vaneer) direkatkan dan ditumpuk dengan tumpukan ganjil untuk mencegah terjadi pembelokan (Warping) dan menghasilkan kontruksi yang seimbang. karena kontruksi dengan melakukan penumpukan dalam bentuk genap akan mengakibatkan kontruksi menjadi tidak seimbang dan tidak stabil. saat ini sudah tersedia plywood dengan berbagai ketebalan dengan kualitas yang berbeda yaitu mulai dari 0.8 mm hingga 25 mm.

Barang Yang Terbuat dari Plywood

Berbagai macam jenis barang dapat dibuat dari Plywood baik itu berupa dekorasi rumah, kantor atau hotel dan juga kerajinan bahkan barang-barang furniture Indoor dan Interior. tak jarang orang menggunakan dalam berbagai kebutuhan karena bentuknya yang lentur, ringan, mudah didapat di toko-toko bangunan / toko bahan furniture dan juga tingkat kemudahan dalam mengolahnya ke dalam berbagai model aplikasi dan bisa di hias sesuai keinginan. berikut merupakan contoh bahan yang terbuat dari plywood:

  1. Kitchen Set
  2. Almari / Lemari
  3. Almari pakaian / lemari Pakaian
  4. Meja Belajar
  5. Meja Kantor
  6. meja Rapat
  7. Meja Tamu
  8. meja makan
  9. meja Rias / Meja Tolet
  10. Meja Komputer
  11. Bilik Warnet / Sekat Warnet
  12. Meja Counter / Meja Receptionist
  13. Penyekat Ruangan /Partisi Ruangan
  14. Pintu / Daun Pintu
  15. Jendela
  16. Plafon / Langit-langit
  17. Box / Peti
  18. Rak Buku
  19. Rak Piring
  20. Buffet / Rak Tv
  21. Meja Bar
  22. Furniture Interior / Mebel Interior
  23. Mebel Hiasan Rumah
  24. dll

Teknik pembuatan

Teknik pembuatan plywood telah ditemukan sejak abad ke-17, namun baru sekitar akhir abad ke-19 plywood diproduksi secara komersial untuk pembuatan peti teh. Plywood yang digunakan untuk pembuatan peti memiliki tiga lapisan sehingga biasa disebut three-ply, atau tripleks di Indonesia.

Lapisan atau veneer yang mengkomposisi sebuah plywood harus relatif tipis, bila tidak maka plywood cenderung mudah menyusut atau terdistorsi karena kekuatan adhesif perekatnya kalah kuat dibanding beban kayu veneer. Karenanya, pembuatan plywood yang lebih tebal tidak dilakukan dengan menebalkan lapisan veneer, melainkan menambah jumlah lapisan itu. Plywood yang terdiri lebih dari tiga lapisan, yang biasa disebut multiply. Terkadang, plywood yang terdiri dari lima lapisan disebut sebagai five-ply.

Lapisan plywood harus selalu dibuat dalam jumlah ganjil untuk menciptakan konstruksi kayu yang seimbang. Bagian tengah plywood, atau biasa disebut central core, biasanya relatif lebih tebal dibanding veneer namun dengan kepadatan yang lebih rendah agar hasil akhir plywood tidak menjad terlalu berat.

Penyusunan urat kayu (grain) pada setiap lapisan veneer harus diatur sedemikian rupa sehingga urat lapisan veneer yang di bawah tegak lurus dengan urat lapisan veneer di atasnya untuk menciptakan plywood yang merekat dengan kuat. Untuk mempermudah pengaturan urat tersebut, biasanya kayu yang menjadi bahan dasar plywood terbuat dari spesies pohon yang sama.

Pemeringkatan dan klasifikasi

Plywood diberi peringkat berdasarkan veneer mukanya (face veneers). Standar pemeringkatan berbeda-beda di setiap negara, dengan dasar pemeringkatan yang berbeda-beda pula, namun pada dasarnya pemeringkatan plywood adalah sebagai berikut:

Peringkat Keterangan
A Bagian muka dan punggung veneer bebas dari segala cacat
A/B Bagian muka veneer bebas dari segala cacat. Bagian punggung memiliki sedikit knot dan diskolorisasi (perubahan warna)
A/BB Bagian muka seperti peringkat A, bagian punggung dapat berupa veneer yang digabungkan (jointed veneers) dan memiliki knot besar dan beberapa plug (penutup knot)
B Baik muka maupun baian punggung memiliki ciri seperti bagian punggung peringkat A/B
B/BB Baik muka memiliki ciri seperti punggung A/B, bagian punggung memiliki ciri seperti punggung A/BB
BB Baik muka maupun punggung memiliki ciri seperti punggung A/BB
WG Hanya mendapat jaminan bahwa papan direkatkan dengan baik (well glued)
X Papan dengan tingkat cacat yang tinggi

Selain itu plywood juga biasa diklasifikasikan menjadi kelmpok atau tipe berdasarkan kekuatan adhesif dan kekuatan kayu yang menjadi bahan dasarnya. Pengelompokkan ini sangat beragam dan tidak memiliki standar tertentu.

Sumber : Supriyadi Furniture & Wikipedia

Posted in Bahan Almari, Bahan Bangunan, Bahan Furniture, Bahan Interior, bahan Kursi, Bahan Mebel, Bahan Meja, Bahan Rak, Bahan Rumah, Furniture Plywood, Furniture Triplek, Plywood, Triplek | Tagged: , , , , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Kayu Jati Sebagai Bahan Furniture dan Interior

Posted by Nurul Hidayat on November 3, 2011

ANEKA FURNITURE INDONESIA
Mitra Furniture Set dan Interior

Jati merupakan salah satu kayu yang memiliki kualitas tinggi. Kayu ini sangat sering digunakan sebagai bahan baku furnitur atau mebel baik itu berupa Meja Set, Kursi, Almari, Tempat Tidur, Kusen Pintu, Jendela maupun barang barang furniture lain seperti Interior dan Eksterior. Tanaman Ini sangat subur tumbuh di daerah Tropis Seperti Indonesia , India,  Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, Indochina, Srilangka , Tiongkok , Bangladesh, Vietnam , Malaysia dan daerah lain seperti Afrika tropis, Amerika tengah, Australia, Selandia Baru, Pasifik dan Taiwan,

Karena Pertumbuhannya yang Lambat yaitu berkisar antara 10 – 80 Tahun Bahkan lebih untuk kualitas terbaik, maka harga dari kayu ini sangat tinggi karena waktu yang dibutuhkan untuk tanam dan panen sangat-sangat lama. disamping itu kayu ini juga menjadi bahan baku pembuatan furniture yang menjadi andalan / Primadona. Kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel-sel kayunya, sehingga awet digunakan Luar Ruangan Seperti digunakan sebagai Bahan Furniture Garden, Outdoor ataupun Exterior Rumah meski tanpa divernis, apalagi di pakai di dalam Gedung yang memiliki atap dan terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan.

Jati sudah sejak lama dipergunakan untuk bahan baku pembuatan kapal laut, Juga dalam konstruksi berat seperti jembatan dan bantalan rel. Di rumah, selain digunakan sebagai bahan baku furniture, Interior atau mebel jati kayu jati juga struktur bangunan seperti Kusen, pintu, jendela. Rumah-rumah tradisional Jawa, seperti rumah joglo Jawa Tengah, juga menggunakan kayu jati di hampir semua bagiannya seperti: tiang-tiang, rangka atap, hingga ke dinding-dinding berukir maupun barang Bahan rumah lain yang berasal dari kayu.

Dalam industri kayu sekarang, jati diolah menjadi venir (veneer) untuk melapisi wajah kayu lapis mahal; serta dijadikan keping-keping parket (parquet) penutup lantai. Selain itu juga diekspor ke mancanegara dalam bentuk furniture, Mebel Set, Meja , Kursi, Tempat Tidur, Pintu, Lantai, dan Furniture Lainnya baik untuk furniture dalam rumah maupun untuk furniture luar rumah.

Ranting-ranting jati yang tak lagi dapat dimanfaatkan untuk barang mebel, dimanfaatkan sebagai kayu bakar dengan kualitas nomor satu. Kayu jati menghasilkan panas yang tinggi, sehingga pada jaman kreta uap sering digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh kayu Jati

Kayu jati merupakan kayu kelas satu dan Terbaik diantara kayu kayu yang lain karena kekuatan, keawetan dan keindahan yang dimiliki oleh kayu ini. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatanTerbaik dan keawetan Terbaik, karena Kayu ini sangat tahan terhadap serangan hama Perusak Kayu Seperti rayap.

Jadi Bagian dalam memiliki warna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Jati  di bagian luar, berwarna putih dan  kekuningan. Walaupun memiliki sifat kayu yang  keras dan kuat, kayu jati mudah untuk dipotong dan dikerjakan, sehingga Kayu Jati Sangat disukai untuk membuat furniture/mebel dan ukir-ukiran. Kayu Jati ini jika diampelas halus akan tampak  memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak dan lingkaran tahun pada kayu Jati  kelihatan nampak jelas, sehingga menghasilkan Bentuk dan tekstur yang indah. Dengan kehalusan tekstur yang dimiliki kayu ini dan juga keindahan pada warna kayunya, jati digolongkan sebagai kayu yang  mewah. Oleh karena itu, jati banyak diolah menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, Kusen, Pintu, jendela dan anak tangga yang berkelas.

Sekalipun tergolong mudah untuk  diolah menjadi barang kerajinan Mebel / Funrniture, jati sudah tersohor sebagai kayu yang sangat kuat dan awet, serta tidak gampang berubah bentuk karena perubahan cuaca. Pada alasan itulah, kayu jati digunakan sebagai bahan bantalan rel, jembatan, kapal dan Rumah. Tukang kayu di Eropa pada abad ke-19 konon juga meminta upah tambahan jika harus mengolah Kayu Jati.  karena kayu ini keras hingga mampu membuat tumpul alat Perkakas yang digunakan mereka dan menyita tenaga mereka. Manual kelautan Inggris bahkan meminta untuk menghindar dari kapal jung Tiongkok yang terbuat dari jati karena dapat merusak baja kapal marinir Inggris jika berbenturan.

Jati burma sedikit lebih kuat dibandingkan jati jawa. Namun, di Indonesia sendiri, jati jawa menjadi primadona. Tekstur jati jawa lebih halus dan kayunya lebih kuat dibandingkan jati dari daerah lain di negeri ini. Produk-produk ekspor yang disebut berbahan java teak (jati jawa, khususnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur) sangat terkenal dan diburu oleh para kolektor di luar negeri.

Menurut sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jenis jati (Mahfudz dkk., t.t.):

  1. Jati lengo atau jati malam, memiliki kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba dan seperti mengandung minyak (Jw.: lengo, minyak; malam, lilin). Berwarna gelap, banyak berbercak dan bergaris.
  2. Jati sungu. Hitam, padat dan berat (Jw.: sungu, tanduk).
  3. Jati werut, dengan kayu yang keras dan serat berombak.
  4. Jati doreng, berkayu sangat keras dengan warna loreng-loreng hitam menyala, sangat indah.
  5. Jati kembang.
  6. Jati kapur, kayunya berwarna keputih-putihan karena mengandung banyak kapur. Kurang kuat dan kurang awet.

Berikut Merupakan Barang-Barang yang sering di Buat dari bahan kayu Jati:

Pintu, Jendela, Almari, Kursi, Meja, Meja Belajar, Meja Sekolah, Bangku, Kusen, Tempat Tidur, Meja Tamu, Dapur Set / Kitchen Set Penyangga Atap Rumah, dan Interior rumah lainnya maupun interior atau mebel mebel kantor serta Furniture Garden, Outdoor dan juga Furniture Indoor lain.

Sumber : Supriyadi Furniture  & Wikipedia

Posted in Bahan Bangunan, Bahan Furniture, Bahan Interior, Bahan Mebel, Bahan Rumah, Fungsi Kayu Jati, Kayu Furniture, Kayu Indonesia, Kayu Jati, Kayu Mebel, Manfaat Jati, Mebel Jati | Tagged: , , , , , | Leave a Comment »